Asyiknya menjajal menu lintas-benua dan samudra di The Cafe, Hotel Mulia Senayan

Sungguh menggairahkan bisa menjajal aneka hidangan mulai dari Lautan Hindia, Pasifik, hingga Atlantik. Ini bukan sekadar mimpi yang mengawang-awang. Tanpa pergi jauh-jauh menyeberangi samudra dan benua, Anda pun bisa mencicipi sajian lezat dari berbagai belahan bumi itu. Anda tinggal meluncur saja ke The Cafe yang berlokasi di Hotel Mulia, Jakarta.

Berbeda dari resto lain yang umumnya menawarkan satu aliran masakan, The Cafe menghidangkan berbagai makanan lintas- benua dan samudra dengan sistem buffet. Makanya, jenis masakan yang terhampar di resto ini benar-benar banyak.

Tak usah bingung mau memulai dari mana. Toh, kita bisa menjajal semua menu sepuas hati. Tapi jika kapasitas perut rada terbatas atau waktu makan sempit, ini memang perlu sedikit strategi. Langsung saja pilih area atau seksi yang menyajikan menu favorit Anda.

Menempati ruangan seluas 1.800 m2, The Cafe yang buka 24 jam sehari ini menawarkan lima seksi: bumi (earth), air (water), api (fire), kayu (wood), dan emas (gold). Setiap seksi, yang berada di area terpisah, memiliki tema, interior, dan tentu saja menu yang berbeda.

Agar tetap menghadirkan citarasa orisinal, koki yang bertugas di setiap seksi khusus didatangkan dari negara asalnya. “Demi kepuasan pengunjung, kami memang khusus menghadirkan mereka dari berbagai penjuru dunia,” ujar Manajer General Hotel Mulia Richard P. Appelbaum.

Ayo, segera saja kita mulai petualangan kuliner ini. Jika Anda memang tak ingin makan berat, langsung saja ke seksi earth. Berbeda dari keempat seksi lain, area ini satu-satunya yang tak menyajikan dan melarang pengunjungnya menikmati makanan berat. “Seksi earth memang khusus untuk cemilan, ngopi, dan makanan ringan lain. Kalau sudah puas ngemil dan ingin makan berat, pengunjung tinggal pindah ke seksi lain,” ujar Manajer Komunikasi Hotel Mulia, Adeza Hamzah.

Sesuai dengan namanya, seksi bumi ini didesain dengan interior bernuansa alam. Perabotannya didominasi furnitur klasik bernuansa hijau dan hitam. Lumayanlah sebagai tempat menyesap secangkir kopi ditemani cemilan ringan dan obrolan santai.

Dari yang spicy sampai yang manis-manis

Bagi penggemar makanan jepang, Anda bakal enjoy di seksi wood. Di sini tersedia aneka hidangan khas Negeri Matahari Terbit. Di antaranya ada sushi, teriyaki, hingga yakitori. Hmm…, enak banget. Bahan bakunya terasa benar-benar fresh.

Tak hanya lidah yang terpuaskan, para japanese food lover pun bisa menikmati suasana Jepang yang mencuat kuat dari interiornya. Namanya juga seksi kayu, tentu ruang ini menonjol dengan material kayu yang didesain bergaya Jepang. Ditambah, sentuhan bebatuan yang merupakan ciri khas Negeri Jepun.

Jika ingin merasakan atmosfer berbeda, mari ayunkan langkah ke seksi emas alias gold. Area ini terasa begitu eksotis dan meriah dengan nuansa emas. Seksi gold ini memang merepresentasikan kawasan yang eksotis, yakni mulai dari Asia Timur hingga Afrika.

Di area ini kita bisa menyantap aneka olahan masakan kaya bumbu yang menjadi ciri khas Asia Tenggara, India, China, Mediterania, dan Maroko. Pilihan menarik di sini antara lain safrron rice dan tandori chicken yang khas India atau mie-lamien andalan dari China. Jangan lupa pula menjajal kesegaran soto betawi, hidangan khas tanah air yang juga hadir di seksi ini.

Mereka yang lidahnya benar-benar menuntut pemuasan bumbu yang kuat silakan saja menambahkan berbagai bumbu sendiri. Tatkala menikmati mie-lamien, misalnya, minta saja sang koki, yang beraksi memasak mi langsung di hadapan Anda, menambahkan bumbu yang Anda mau.

Dari Timur, petualangan lidah bisa kita lanjutkan ke Barat, yakni di seksi fire. Di sini Anda bisa menikmati menu orang bule seperti sop, steak, dan aneka pasta. Interiornya, yang didominasi warna merah, menghadirkan ambiance penuh semangat. Berpadu dengan pernik mawar merah dari helaian kain panjang menjuntai dari langit-langit hingga lantai. Tak salah seksi ini dinamai fire.

Masih ada ruang dalam perut? Ayo mencicipi sederet panjang pilihan dessert. Ini ada di seksi water yang merupakan area coffee & pastry. Di sini ada aneka ice cream, pudding, cake, salad, buah, permen, pokoknya semua yang manis-manis.

Kalau sudah puas, saatnya menarik isi dompet atau menggesek kartu kredit. Untuk sarapan pagi, Anda cukup bayar Rp 149.000, santap siang Rp 159.000, dan makan malam Rp 169.000. Khusus weekend harganya Rp 179.000. Untuk anak-anak 2 tahun-12 tahun cuma Rp 99.000 per orang.

Oh, ya, bagi yang datang dalam kelompok besar dan ingin berkelana di gugusan area The Cafe, Anda semua bisa langsung menerobos Baccarat dan Lavender Private Dining Room. Di sini dua pelayan siap melayani dan memandu petualangan lidah Anda.

+++++
Gaet Pelanggan, Gandeng Konsultan

Banyak tempat wisata kuliner, mulai dari warung tegal di pinggir jalan hingga resto, kafe, dan hotel besar, berlomba menggelar makanan siap saji. Para penggemar goyang lidah pun tinggal memilih tempat sesuai selera dan kemampuan koceknya.

Tak usah heran, menghadapi persaingan yang makin ketat, The Cafe terus membenahi diri. Resto yang sudah beroperasi sejak Hotel Mulia berdiri tahun 1997 ini awalnya memiliki konsep coffee shop. Namun, seiring berjalannya waktu, mulai akhir 2007 The Cafe berubah menjadi dining room dengan open kitchen; sehingga pengunjung lebih leluasa untuk mencicipi berbagai hidangan.

Pilihan yang jitu, mengingat tamu Hotel Mulia yang punya 1.000 kamar ini juga kian ramai. Sudah menjadi tradisi umum, tamu breakfast di resto internasional. Lantaran tamu hotel kian membeludak, The Cafe yang merupakan resto internasional pun otomatis berubah. Kini, The Cafe tampil lebih anggun dengan pilihan menu yang benar-benar beragam.

Selain ragam menu, letak Hotel Mulia yang berada di pusat kota juga menjadikannya sasaran para pencari makanan enak. Mereka bukan cuma mencari makanan lezat, tapi juga memburu suasana yang nyaman. Makanya, resto yang menyajikan makanan lezat dan suasana nyaman menjadi incaran. Untuk itulah, The Cafe terus mempercantik diri. Tak tanggung-tanggung, manajemen lantas menghadirkan konsultan interior langsung dari Negeri Paman Sam, Wilson Associates. Hasilnya, dalam tempo lima minggu The Cafe tampil jauh lebih segar ketimbang sebelumnya.

Jangan heran, kursi-kursi The Cafe belakangan semakin penuh saja. Pagi hari ramai oleh tamu hotel, siang hari berbondong-bondong pengunjung dari luar hotel. “Malam hari ramai oleh keduanya,” ujar Andeza Hamzah, Manajer Komunikasi Hotel Mulia.

The Café, Hotel Mulia Senayan
Jalan Asia Afrika,
Senayan, Jakarta
Telepon: (021) 5753270, 5747777 ext 4700